Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), berinisial P, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota keluarga pasien. Kejadian ini diduga terjadi di area Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.Rumah terduga pelaku pelecehan seksual berinisial P yang berada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (9/4/2025).SUARANUSANTARA/SK
Berdasarkan informasi yang beredar, modus dugaan kejahatan tersebut melibatkan pemberian obat bius kepada korban hingga tidak sadarkan diri sebelum terduga pelaku menjalankan aksinya. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian dan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polda Jawa Barat.
Terduga pelaku diketahui berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Berdasarkan penelusuran, ia tinggal di Jalan Imam Bonjol Gang Sakura, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kota Pontianak.
Salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ayah dari terduga pelaku P adalah seorang dokter yang memiliki praktik di salah satu apotek di kawasan tersebut.
“Setahu saya, orang tuanya adalah dokter dan punya klinik praktik di apotek,” ungkapnya saat ditemui pada Rabu (9/4/2025).
Ia juga menambahkan bahwa rumah keluarga tersebut tampak kosong sejak beberapa minggu terakhir, bahkan sebelum perayaan Lebaran.
“Sepertinya rumahnya kosong sudah dari beberapa minggu yang lalu, tapi saya tidak tahu pasti sejak kapan,” tambahnya.
Ketua RT 3 RW 20, Aswan, membenarkan bahwa keluarga tersebut telah lama tinggal di lingkungan itu dan dikenal sebagai keluarga yang harmonis, meskipun jarang berbaur dengan warga sekitar.
“Mereka sudah lama tinggal di sini, bahkan sejak saya belum menjabat sebagai ketua RT sekitar 15 tahun lalu,” ujarnya.
Aswan juga mengaku terakhir kali melihat mobil terparkir di depan rumah tersebut sebelum bulan Ramadan. Sejak itu, ia tidak lagi melihat tanda-tanda aktivitas di rumah tersebut.
“Terakhir saya lihat mobil di depan rumah mereka itu sebelum puasa. Setelah itu, sudah tidak kelihatan lagi,” ungkapnya.
Menanggapi kabar yang kini beredar luas, Aswan menyatakan keprihatinannya.
“Saya sangat menyayangkan jika memang benar. Selama ini keluarga mereka terlihat baik dan sering berkunjung dengan tetangga saat hari-hari keagamaan,” tutupnya.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa terduga pelaku P telah diamankan oleh Polda Jawa Barat pada Maret lalu. Hingga saat ini, proses penyidikan masih berjalan guna mendalami kasus tersebut.[SK]