![]() |
Rombongan guru SMAN 9 Pontianak laporkan Rizky Kabah ke Polda Kalbar.SUARANUSANTARA/SK |
Menanggapi tuduhan tersebut, para guru menegaskan bahwa klaim yang dilontarkan oleh Rizky tidak berdasar. Kepala SMAN 9 Pontianak, Krisnawati Purnamasari, menegaskan bahwa kedatangan mereka ke Polda merupakan langkah resmi untuk mengklarifikasi informasi yang beredar.
"Kedatangan kami bersama para guru dan pengawas adalah untuk mengklarifikasi bahwa tuduhan dari oknum alumni tersebut tidak benar. Kami telah menunggu momen ini selama dua tahun untuk menegakkan kebenaran," ujar Krisnawati saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah telah mengumpulkan sejumlah bukti yang memperkuat laporan mereka, termasuk tangkapan layar berbagai unggahan Rizky yang dianggap mencemarkan nama baik institusi dan tenaga pendidik.
"Bukti-bukti sudah kami serahkan kepada pihak berwenang. Banyak siswa juga turut membantu dengan mengumpulkan dan membagikan tangkapan layar unggahan tersebut kepada guru-guru," tegasnya.
Salah satu tuduhan utama yang menjadi sorotan adalah dugaan korupsi sebesar Rp50 juta. Krisnawati menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang jelas dan sulit dibuktikan tanpa mekanisme audit resmi dari lembaga berwenang seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau inspektorat.
"Tuduhan seperti ini harus memiliki bukti konkret. Korupsi bukan hal yang bisa disebutkan begitu saja tanpa audit yang sah," jelasnya.
Selain itu, tuduhan terkait guru Bimbingan Konseling (BK) yang disebut-sebut menyebarluaskan curhatan siswa juga dibantah keras oleh pihak sekolah. Menurut Krisnawati, guru BK di SMAN 9 Pontianak selalu bekerja sesuai dengan prosedur dan kode etik profesi.
"Kami memiliki bukti bahwa guru BK kami selalu menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP dan kode etik yang berlaku. Tidak pernah ada penyebarluasan informasi pribadi siswa," tambahnya.
Lebih lanjut, Krisnawati berharap agar laporan ini diproses secara adil sehingga memberikan efek jera bagi siapa pun yang menyebarkan informasi tanpa dasar yang jelas.
"Kami berharap laporan ini dapat ditindaklanjuti dengan adil, agar siswa dan tenaga pendidik merasa lebih aman dan terlindungi dari informasi yang tidak benar," tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, penyelidikan atas laporan ini masih berlangsung, dan pihak Kabid Humas Polda Kalbar belum memberikan keterangan terbaru terkait kasus yang melibatkan Rizky Kabah.[SK]