Pontianak Sukses Kendalikan Inflasi ke Level 1,58 Persen pada 2024

Sebarkan:

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat memimpin rakor High Level Meeting (HLM) TPID Kota Pontianak di Ruang Pontive Center.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan menekan angka inflasi tahun 2024 ke level 1,58 persen secara year-on-year. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 0,51 persen dibandingkan inflasi tahun 2023 yang mencapai 2,09 persen.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas inflasi di kota ini.

“Kita telah menggelar evaluasi terkait pengendalian inflasi tahun 2024, dan alhamdulillah dengan kerja keras semua pihak, kita sukses mengendalikan inflasi di Kota Pontianak,” ungkap Edi usai memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di Ruang Pontive Center, Kamis (9/1/2025).

Meskipun pencapaian ini patut diapresiasi, Edi menegaskan bahwa upaya pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas utama pada tahun 2025. Kota Pontianak akan menghadapi sejumlah momen besar seperti Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Ramadan, Idulfitri, Iduladha, dan libur panjang yang terjadi secara beruntun.

“Ini semua berturut-turut, dengan jarak antar event kurang lebih sebulan. Kami harus benar-benar mempersiapkan segala hal untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.

Edi juga menyoroti tantangan kenaikan harga pada beberapa kebutuhan pokok seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur ayam. Sebagai kota yang tidak memproduksi komoditas tersebut, Pontianak sangat bergantung pada kerja sama lintas daerah.

“Kerja sama antar daerah sudah dievaluasi. Kita tingkatkan untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi. Kami juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk memastikan keamanan distribusi barang kebutuhan pokok. Selain itu, pemantauan akan terus dilakukan agar tidak ada kelangkaan komoditas tertentu,” tegas Edi.

Untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemkot Pontianak akan mengoptimalkan berbagai program, termasuk percepatan belanja pemerintah, pelatihan peningkatan kompetensi, serta penurunan angka pengangguran.

Program bantuan pangan dan operasi pasar murah juga dirancang untuk mengurangi dampak inflasi terhadap masyarakat.

“Kami berusaha menjaga keseimbangan, yaitu di satu sisi meningkatkan penghasilan masyarakat, dan di sisi lain menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan,” tutup Edi.

Keberhasilan Pemkot Pontianak dalam menekan inflasi diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid, perencanaan matang, dan komitmen semua pihak, Pontianak mampu menjaga stabilitas ekonomi untuk kesejahteraan warganya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini