Pontianak Catat 53 Kasus Kebakaran Sepanjang 2024, Didominasi Korsleting Listrik

Sebarkan:

 

Kepala Satpol PP Pontianak, Ahmad Sudiyantoro.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Sepanjang tahun 2024, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pontianak mencatat sebanyak 53 kasus kebakaran yang sebagian besar disebabkan oleh korsleting listrik.

Kepala Satpol PP Pontianak, Ahmad Sudiyantoro, mengungkapkan wilayah Pontianak Selatan menjadi area dengan jumlah kasus kebakaran tertinggi, mencapai 16 kejadian, diikuti oleh Pontianak Kota.

“Kebakaran ini rata-rata terjadi akibat korsleting listrik,” ujar Sudiyantoro, yang akrab disapa Toro, saat ditemui pada Rabu (8/1/2025).

Selain kebakaran rumah, kasus kebakaran lahan juga mencuat, terutama di wilayah Pontianak Selatan dan Tenggara. Bahkan, satu kasus di Pontianak Utara dilaporkan berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kubu Raya.

Toro memberikan apresiasi kepada tim pemadam kebakaran (damkar) yang tersebar di enam kecamatan Pontianak. Menurutnya, respons cepat tim damkar sangat membantu dalam penanganan kebakaran.

“Waktu respons mereka sudah sangat baik, sekitar 8 sampai 15 menit sejak laporan masuk. Begitu ada informasi, mereka langsung bergerak,” puji Toro.

Pemerintah Kota Pontianak berencana untuk mengintegrasikan tugas pemadam kebakaran di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan penanganan kebakaran sekaligus bencana lainnya di Pontianak.

Guna mencegah kebakaran akibat korsleting listrik, Toro mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan rutin instalasi listrik dan menghindari praktik pencurian listrik.

“Sebelum meninggalkan rumah, pastikan alat elektronik seperti magic com, kipas angin, dan peralatan lain sudah dicabut dari jaringan listrik. Kabel-kabel yang sudah lama sebaiknya dilaporkan ke pihak PLN untuk pengecekan ulang. Dan yang terpenting, hindari mencuri listrik karena itu sering menyebabkan korsleting,” jelasnya.

Dengan edukasi dan kerja sama masyarakat, diharapkan angka kebakaran di Pontianak dapat ditekan pada tahun-tahun mendatang.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini