Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalimantan Barat, Firman Fahrozi, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang berada di tahap akhir validasi dan verifikasi mitra pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan di Kalimantan Barat.Ilustrasi. Percobaan pelaksanaan makan bergizi gratis di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.SUARANUSANTARA/SK
“Sekarang kami berada dalam tahap validasi dan verifikasi final terhadap mitra yang ditunjuk untuk melaksanakan program makanan bergizi gratis, baik di Pontianak maupun wilayah lain di Kalbar,” ujar Firman, seperti dilansir dari ANTARA, Rabu (8/1/2025).
Firman menjelaskan bahwa tahap verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa mitra pelaksana yang dipilih memiliki kapasitas yang cukup dalam memproduksi dan mendistribusikan makanan bergizi untuk para penerima manfaat. Program MBG ini ditujukan untuk balita, ibu hamil, serta siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Kalimantan Barat.
“Verifikasi ini sangat penting untuk memastikan setiap mitra memiliki kemampuan dalam memproduksi makanan yang memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh penerima manfaat,” katanya.
Menurut Firman, proses persiapan mitra pelaksana direncanakan akan selesai antara 13 hingga 20 Januari mendatang. Setelah itu, mitra yang lolos verifikasi akan mulai memproduksi makanan bergizi yang akan didistribusikan dari dapur-dapur operasional yang sudah siap. Distribusi akan diprioritaskan ke wilayah yang memiliki dapur terdekat, guna memastikan kelancaran pelaksanaan program.
Pada tahap awal pelaksanaan program, jumlah penerima manfaat akan dibatasi sesuai dengan kapasitas dapur yang tersedia. Namun, Firman memastikan bahwa target jangka panjang adalah memastikan seluruh anak sekolah di Kalimantan Barat dapat menikmati program ini secara merata.
“Pada tahap awal, penerima manfaat akan dibatasi sesuai dengan kapasitas dapur yang ada, namun target kami ke depan adalah memastikan seluruh anak sekolah di Kalbar dapat menikmati program ini secara merata,” jelas Firman.
Firman menambahkan bahwa setiap porsi makanan yang disajikan dalam program MBG akan dirancang untuk memenuhi minimal 30 persen dari kebutuhan gizi harian penerima manfaat. Kandungan gizi akan diawasi langsung oleh ahli gizi yang ada di setiap dapur operasional.
“Setiap porsi makanan yang kami sajikan akan memenuhi minimal 30 persen dari kebutuhan gizi harian, dan ahli gizi akan selalu memantau kualitas makanan yang diproduksi,” jelas Firman.
Selain itu, program MBG juga mengutamakan prinsip keberlanjutan lingkungan dengan menghindari penggunaan plastik atau peralatan makan sekali pakai. “Kami menggunakan peralatan makan yang bisa dipakai ulang, demi mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
SPPG Kalbar juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra swasta, lembaga pemerintah, serta dapur operasional yang dibangun oleh Badan Gizi Nasional (BGN). “Kami masih menunggu hasil analisis dari pusat untuk menentukan target penerima manfaat, namun kami terus mempercepat persiapan mitra dan dapur operasional agar program ini dapat segera dimulai,” katanya.
Program Makan Bergizi Gratis di Kalimantan Barat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak sekolah dan keluarga prasejahtera. Meskipun pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, pemerintah optimis bahwa program ini dapat menjangkau seluruh penerima manfaat, termasuk di daerah-daerah terpencil.
Dengan melalui verifikasi mitra yang ketat, SPPG Kalbar memastikan bahwa program ini akan berjalan sesuai dengan standar kualitas yang tinggi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kalimantan Barat.[SK]