Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, mewakili Sekretaris Daerah Kalbar Frans Zeno, mengapresiasi capaian inflasi Kalimantan Barat pada Desember 2024 yang terkendali di angka 0,27 persen. Stabilitas ini dicapai berkat pengendalian harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan udara, yang sering menjadi penyumbang inflasi pada momen libur Natal dan Tahun Baru.BPS Provinsi Kalbar menggelar kegiatan press rilis berita statistic yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar Frans Zeno pada Kamis (2/1/2025).SUARANUSANTARA/SK
Hal ini disampaikan dalam rilis data statistik tahun 2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat, Kamis (2/1/2025).
Frans Zeno menyatakan bahwa keberhasilan menekan inflasi menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
"Alhamdulillah, angka inflasi Kalimantan Barat tetap terkendali di 0,27 persen pada Desember 2024. Ini hasil pengendalian harga barang pokok dan tarif angkutan udara yang sering melonjak saat libur akhir tahun," ujarnya.
Menurutnya, pencapaian ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi di Kalimantan Barat.
Selain inflasi, Frans juga menyoroti peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencapai angka 168,8 pada November 2024.
"NTP yang meningkat menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan petani. Ini harus terus dijaga agar para petani dapat menikmati hasil jerih payah mereka," jelasnya.
Ia menekankan bahwa sektor pertanian memiliki kontribusi besar dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.
Frans mengajak semua pihak untuk menghadapi tantangan ke depan dengan memperkuat kolaborasi dan inovasi di berbagai sektor, termasuk: Mendorong sektor unggulan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan pariwisata. Mendukung UMKM agar semakin berdaya saing.
"Saya yakin dengan semangat kebersamaan, kita mampu menjadikan Kalimantan Barat lebih maju dan sejahtera," paparnya."Kami mengimbau seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk memanfaatkan data ini sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut penyelenggaraan pembangunan," katanya.
Dengan stabilitas inflasi dan berbagai indikator positif lainnya, pemerintah optimistis Kalimantan Barat mampu menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2025.[SK]