Kondisi banjir yang melanda kabupaten Landak.SUARANUSANTARA/SK |
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menyebutkan bahwa banjir telah memengaruhi 2.524 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 11.776 jiwa. Selain merendam rumah warga, banjir juga mengganggu fasilitas umum, termasuk sebuah sekolah yang terpaksa menghentikan proses belajar mengajar karena kondisi bangunan yang terendam air.
“Banjir turut merendam rumah warga dan satu fasilitas umum, yakni sekolah, sehingga proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung,” ujar Daniel pada Kamis (23/1/2025).
Menurut Daniel, ketinggian air di beberapa wilayah bahkan sudah mencapai atap rumah, membuat warga harus mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Akses transportasi pun lumpuh karena kendaraan tidak dapat melintasi jalan yang tergenang air.
“Air di beberapa lokasi sudah menyentuh atap rumah, dan kendaraan tidak bisa melintas akibat tingginya genangan air,” tambahnya.
Daniel juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama terkait keselamatan anak-anak yang sering bermain di lokasi banjir. Ia mengingatkan agar masyarakat segera menyelamatkan barang berharga dan menjaga keselamatan keluarga.
“Kami meminta masyarakat untuk menyelamatkan harta benda serta tidak membiarkan anak-anak bermain di lokasi banjir. Kejadian korban tenggelam di Sambas yang melibatkan anak-anak menjadi peringatan serius bagi kita semua,” tegasnya.
BPBD Kalimantan Barat terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi dampak banjir yang meluas. Daniel juga mengimbau seluruh pihak untuk bersinergi membantu masyarakat terdampak, termasuk dalam evakuasi dan distribusi bantuan logistik.
Harapan Penanganan dan Solusi
Warga berharap adanya respons cepat dari pemerintah daerah maupun pusat untuk mengatasi dampak banjir ini. Selain bantuan logistik, langkah-langkah mitigasi bencana seperti perbaikan infrastruktur dan sistem drainase menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah banjir di masa mendatang.
Dengan banjir yang terus meluas, sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi bantuan sangat diperlukan untuk meminimalkan kerugian lebih lanjut dan memastikan keselamatan warga.[SK]