Sambas, Kalbar (Suara Nusantara) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas melaporkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 27 desa di Kabupaten Sambas terdampak bencana banjir dan longsor. Kejadian bencana ini dimulai pada November 2024 dan terus berlanjut hingga Januari 2025.Kondisi banjir yang terjadi di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.SUARANUSANTARA/SK
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sambas, Nisa Azwarita, menjelaskan bahwa banjir pertama kali terjadi pada November 2024, sempat surut, namun kembali meningkat pada Desember 2024 dan masih berlangsung hingga Januari 2025. "Kondisi banjir sudah terjadi sejak November 2024, sempat surut, namun naik lagi pada Desember 2024, dan berlanjut hingga sekarang pada 2025. Total ada 27 desa yang terdampak banjir dan longsor," ujar Nisa Azwarita.
Bencana banjir saat ini paling parah terjadi di Kecamatan Paloh dan Galing, dengan ketinggian air mencapai 100 cm di jalan dan air yang masuk ke rumah warga hingga 40 cm. "Banjir di Kecamatan Galing menggenangi 1.615 rumah atau 3.015 kepala keluarga (KK), sementara di Kecamatan Tanggaran, 281 rumah terendam dengan ketinggian air 40 cm hingga 80 cm. Beberapa kecamatan lain, seperti Jawai Selatan, Paloh, dan Sajingan, masih dalam tahap pendataan," tambah Nisa.
Selain banjir, bencana longsor juga terjadi pada 19 Januari 2025 yang menimpa jalan raya penghubung dua kecamatan perbatasan, yakni Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, dan Desa Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar. "Jalan tersebut sementara tidak bisa dilalui karena retakan dan material tanah yang menutupi jalan," jelasnya.
Bencana puting beliung juga tercatat terjadi di Desa Gugah Sejahtera, Kecamatan Pemangkat, pada 11 Januari 2025.
Menanggapi bencana yang melanda, Pemerintah Kabupaten Sambas telah menaikkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat. Status ini diperpanjang hingga 27 Januari 2025. "Kami terus melakukan monitoring, pendataan, dan koordinasi dengan instansi terkait baik di tingkat pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat, seperti BNPB. Bantuan logistik sudah mulai disalurkan kepada dua kecamatan terdampak," ungkap Nisa Azwarita.
Pemerintah Kabupaten Sambas bersama BPBD dan instansi terkait terus bekerja keras untuk memberikan bantuan dan melakukan pemulihan terhadap wilayah yang terdampak banjir dan longsor, serta memastikan masyarakat yang terdampak mendapatkan perhatian dan bantuan yang maksimal.[SK]