Komandan Korem 121/Abw, Brigjen TNI Luqman Arief, menegaskan bahwa pendekatan yang dilakukan bersifat persuasif dan berfokus pada edukasi tentang bahaya menyimpan senjata api rakitan.
"Kami melibatkan masyarakat dengan pendekatan persuasif, tanpa paksaan. Senjata-senjata ini diserahkan secara sukarela oleh warga, setelah kami memberikan edukasi tentang bahayanya," ujar Brigjen TNI Luqman Arief pada Sabtu (21/12/2024).
Selain senjata api, masyarakat juga menyerahkan sejumlah amunisi. Dalam penggalangan ini, sebanyak 35 butir amunisi turut diamankan bersama senjata rakitan yang diserahkan.
“Tidak hanya senjatanya saja, masyarakat juga menyerahkan amunisi yang mereka miliki. Kami sangat mengapresiasi kesadaran mereka untuk mendukung upaya menciptakan keamanan di wilayah ini,” tambahnya.
Operasi ini melengkapi keberhasilan Satgas Pamtas RI-Malaysia, yang sebelumnya telah mengamankan lebih dari 150 senjata api rakitan beserta amunisi peninggalan konflik PGRS/Paraku.
Penggalangan senjata api rakitan di wilayah perbatasan ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Kalimantan Barat, sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi hukum terkait kepemilikan senjata api.[SK]