Setiap paket PMT berisi 10 butir telur, satu kotak susu, kacang hijau, dan roti. Bantuan ini ditujukan kepada 25 balita stunting di setiap kelurahan di wilayah tersebut. Dalam sambutannya, Edi menyampaikan apresiasi atas peran serta berbagai pihak, termasuk TNI-Polri, kader posyandu, dan tenaga kesehatan, yang turut membantu menekan angka stunting di Kota Pontianak.
“Pemerintah bersama TNI-Polri akan terus membantu masyarakat untuk terhindar dari stunting. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak,” ujar Edi.
Edi menegaskan bahwa upaya pengendalian stunting tidak hanya berfokus pada bantuan langsung seperti PMT, tetapi juga mencakup edukasi tentang pola makan sehat dan bergizi kepada masyarakat, terutama para orang tua.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan intervensi yang tepat, terutama bagi kelompok rentan seperti balita,” tegasnya.
Selain penyerahan bantuan, Edi juga menyoroti pentingnya pemantauan dan evaluasi program untuk memastikan hasil yang maksimal. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kota Pontianak untuk bersama-sama mengawasi proses penanganan stunting agar berjalan efektif.
Edi memberikan apresiasi khusus kepada kader posyandu dan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras mendata serta memastikan distribusi bantuan tepat sasaran. Menurutnya, peran aktif mereka menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program penanganan stunting di tingkat akar rumput.
“Penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan bantuan langsung, tetapi juga perlu edukasi yang konsisten kepada masyarakat tentang pola hidup sehat,” tambah Edi.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait, Pj Wali Kota optimis target penurunan angka stunting di Kota Pontianak dapat tercapai.
Program ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot Pontianak dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas melalui langkah-langkah strategis yang berkelanjutan. Masyarakat pun diimbau untuk terus mendukung upaya ini demi masa depan anak-anak yang lebih cerah.[SK]