Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak memprediksi curah hujan tinggi akan terus mendominasi wilayah Kalimantan Barat sejak November hingga Desember, mencakup seluruh 14 kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Kondisi ini membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Kubu Raya masih terdampak banjir hingga kini.
Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Kepala BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko, mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Kubu Raya tetap bertahan. Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menetapkan perpanjangan status tanggap darurat untuk banjir, puting beliung, dan tanah longsor hingga 22 Desember 2024.
“Kami bersama Pak Bupati dan Sekda sepakat memperpanjang Surat Keputusan (SK) tanggap darurat. SK ini bisa kembali diperpanjang tergantung situasi dan kondisi di sembilan kecamatan terdampak,” kata Herry, Selasa (10/12/2024).
Wilayah Terdampak Banjir
Herry menyebutkan bahwa dua kecamatan yang paling terdampak banjir adalah Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan Kuala Mandor B, dengan tinggi air bervariasi di beberapa desa, seperti Teluk Bakung, Pancaroba, Korek, Lingga, dan Kuala Mandor A.
“Desa-desa ini masih mengalami genangan yang signifikan, sehingga memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat,” jelasnya.
Imbauan untuk Warga
Dengan curah hujan yang diprediksi masih tinggi sepanjang bulan Desember, BPBD Kubu Raya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, puting beliung, dan tanah longsor. Herry juga mengingatkan agar warga segera melapor kepada pihak terkait jika terjadi bencana di wilayah mereka.
Langkah-langkah mitigasi terus dilakukan oleh BPBD bersama instansi terkait untuk memastikan keselamatan warga. Diharapkan, masyarakat tetap memantau informasi cuaca dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengurangi dampak bencana.
Perpanjangan status tanggap darurat ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam memberikan respons cepat dan terkoordinasi untuk menghadapi bencana, sekaligus menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak.[SK]