Jalan Lintas Tanah Merah Tanjungpura Terputus Banjir, Warga Ketapang Andalkan Sampan

Sebarkan:

Warga dan anak sekolah terpaksa mengandalkan sampan dengan biaya Rp10 ribu untuk melintas jalan putus akibat banjir di Dusun Sepahan, Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, Senin (2/12/2024)./Suara Kalbar

Ketapang, Kalbar (Suara Nusantara) – Jalan Lintas Tanah Merah Tanjungpura yang menghubungkan Dusun Sepahan, Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, terputus akibat banjir pada Senin (2/12/2024). Genangan air sepanjang 500 meter dengan kedalaman mencapai 1,5 hingga 2 meter membuat jalur ini tidak dapat dilalui kendaraan.

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah ini dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Situasi ini menyulitkan warga, terutama anak-anak yang harus berangkat ke sekolah.

Menurut Jumarlan (34), seorang pemuda dari Dusun Sepahan, warga terpaksa menggunakan sampan sebagai alat transportasi sementara untuk menyeberang.

“Kami harus mengandalkan sampan untuk melintasi jalan ini. Biayanya Rp10 ribu untuk satu motor,” ungkap Jumar.

Akses Transportasi Lumpuh

Banjir ini memutus akses ke sejumlah desa seperti Ulak Medang, Sepahan, Muara Kayong, Makmur Abadi, dan Tanjungpura. Warga kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari, baik untuk pendidikan, perekonomian, maupun kebutuhan mendesak lainnya.

Jumarlan menjelaskan, jalan tersebut sempat diperbaiki melalui program CSR perusahaan sekitar, namun hasilnya tidak bertahan lama. Ketika musim hujan tiba, jalan kembali terendam dan akses transportasi darat kembali terganggu.

Harapan Warga untuk Solusi Jangka Panjang

Warga Desa Sungai Kelik berharap Pemerintah Daerah Ketapang segera turun tangan untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang terdampak banjir. Mereka menginginkan solusi jangka panjang seperti meninggikan jalan agar tidak kembali terendam saat musim hujan.

“Kami harap pemerintah dapat memberikan perhatian serius. Jangan hanya penanganan sementara. Kami butuh jalan yang tahan banjir agar aktivitas kami tidak terganggu lagi,” tambah Jumar.

Pemkab Diminta Respons Cepat

Kondisi jalan yang terputus ini menjadi pengingat mendesaknya perhatian terhadap infrastruktur vital di wilayah pedalaman Ketapang. Warga berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk memastikan akses jalan tetap aman, terutama di musim hujan yang rawan banjir.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini