Arief, salah satu warga Desa Rengas Kapuas, mengungkapkan bahwa banjir rob ini bukan hal baru bagi masyarakat setempat.
“Kalau sudah masuk penghujung tahun, banjir seperti ini sudah biasa terjadi. Tapi tidak berbahaya, biasanya air pasang di pagi hari dan siangnya sudah surut,” ujar Arief saat ditemui pada Rabu (18/12/2024).
Menurut Arief, banjir hanya setinggi mata kaki dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Aktivitas masyarakat tetap aman, karena banjir hanya sebatas mata kaki saja,” tambahnya.
Dari pantauan Suara Kalbar, banjir rob biasanya mulai terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.20 WIB dan mulai surut menjelang pukul 12.30 WIB. Namun, durasi banjir bisa lebih lama jika diiringi hujan lebat.
Banjir rob di Desa Rengas Kapuas umumnya bersifat sementara dan tidak menimbulkan kerusakan berarti. Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk waspada, terutama jika intensitas hujan meningkat di bulan Desember.
Banjir rob di wilayah pesisir seperti Desa Rengas Kapuas merupakan fenomena tahunan yang terjadi akibat pasang air laut. Meskipun dampaknya relatif ringan, fenomena ini menjadi pengingat akan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik.
Pemerintah daerah diharapkan terus memantau kondisi wilayah terdampak dan memberikan dukungan jika diperlukan, terutama bagi masyarakat yang mengalami gangguan aktivitas akibat banjir rob.[SK]