Peristiwa ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika korban bermain bersama teman-temannya di aliran parit. Warga sempat menegur korban untuk segera pulang, namun teguran tersebut tidak dihiraukan.
Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlihat duduk di tangga gertak sungai di lokasi kejadian dan kembali mendapat teguran dari warga agar segera pulang. Tidak lama setelah itu, korban dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Korban Ditemukan Setelah Pencarian
Pencarian secara manual oleh warga dilakukan segera setelah korban dilaporkan hilang. Sekitar pukul 19.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Ia segera dievakuasi ke Rumah Sakit Soedarso, Pontianak.
Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban tidak bisa berenang. Kondisi parit yang sedang banjir dengan air pasang diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan korban tenggelam.
“Pada saat kejadian, kedalaman parit bertambah akibat air pasang, yang diduga menyebabkan korban tenggelam karena kurang mahir berenang,” jelas Ade.
Peringatan untuk Orang Tua dan Masyarakat
Pihak keluarga telah menerima kejadian ini dengan ikhlas dan menolak dilakukannya otopsi. Namun, polisi tetap akan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
Aiptu Ade mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya saat bermain di area yang berisiko tinggi.
“Kami mengimbau agar kejadian serupa tidak terulang. Orang tua perlu lebih waspada dan memastikan anak-anak tidak bermain di lokasi berbahaya, terutama saat kondisi banjir,” tambahnya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga keselamatan anak-anak, terutama di area dengan risiko tenggelam. Semoga tragedi ini menjadi yang terakhir. [SK]