Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang mengadakan Pelatihan Mitigasi dan Pencegahan Bencana kepada 90 Relawan se-Kota Singkawang di Taman Teratai./Suara Kalbar
Singkawang, Kalbar (Suara Nusantara) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang menyelenggarakan Pelatihan Mitigasi dan Pencegahan Bencana bagi 90 relawan se-Kota Singkawang di Taman Teratai, pada 21-22 November 2024. Kegiatan ini turut melibatkan organisasi terkait kebencanaan seperti SAR, Manggala Agni, dan PMI, serta dibuka resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Singkawang, Aulia Candra.
"Peran para relawan ini sangat penting dalam penanganan bencana, selain BPBD dan Pemkot Singkawang," ujar Aulia Candra.
Pelatihan ini fokus pada materi penyelamatan dan evakuasi di air serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Aulia menegaskan pentingnya pelatihan ini mengingat Singkawang merupakan wilayah yang rawan banjir dan Karhutla.
"Apalagi Singkawang ini rawan banjir dan Karhutla. Saya berpesan kepada peserta agar memahami materi pelatihan secara mendalam untuk lebih terlatih dalam tahap pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana," tambahnya.
Aulia juga berharap pelatihan semacam ini dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan relawan dalam menghadapi berbagai bencana.
"Kegiatan ini perlu terus dilakukan secara berkesinambungan agar kapasitas relawan semakin tangguh," harapnya.
Kepala Plt. BPBD Singkawang, Edi Prawoko, menjelaskan bahwa selain banjir dan Karhutla, Singkawang juga rawan bencana lain seperti angin puting beliung, cuaca ekstrem, gelombang pasang tinggi, banjir rob, dan tanah longsor. Data ini merujuk pada Indeks Risiko Bencana yang dikeluarkan oleh BNPB Pusat.
"Indeks Risiko Bencana menunjukkan Singkawang rawan terhadap berbagai jenis bencana. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan," kata Edi.
Pelatihan ini melibatkan relawan berpengalaman dari berbagai kelurahan, serta sejumlah relawan baru sebagai bagian dari regenerasi.
"Keterlibatan relawan baru adalah upaya regenerasi dan peningkatan SDM, sehingga kapasitas penanganan bencana di masa depan semakin kuat," tutup Edi.
Dengan pelatihan ini, BPBD Kota Singkawang berharap para relawan mampu memberikan respons cepat, tepat, dan efektif saat bencana melanda, demi meminimalkan dampak kerugian dan risiko bagi masyarakat.[SK]