“Kehadiran layanan PSC 119 diharapkan dapat membantu menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan sistem layanan cepat yang terintegrasi, baik dalam penanganan bencana maupun situasi darurat lainnya,” ujar Hardin.
Layanan PSC 119 ini sejalan dengan program transformasi sistem ketahanan kesehatan Kementerian Kesehatan, yang menekankan mitigasi, kesiapsiagaan, serta respons cepat dalam menghadapi krisis kesehatan. Selain tenaga kesehatan, PSC 119 turut melibatkan petugas pemadam kebakaran, BPBD, dan personel TNI/Polri, yang dikoordinasikan untuk mendukung penanganan darurat di lapangan.
“Di tahap awal ini, kami mengerahkan tenaga dari fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas, serta melakukan koordinasi dengan pemadam kebakaran, BPBD, dan TNI/Polri,” jelas Hardin. “Ke depan, kami akan menyiapkan layanan ini dengan bangunan, sarana prasarana, dan personel khusus untuk mendukung operasionalnya,” tambahnya.
Menariknya, PSC 119 Singkawang juga sudah terintegrasi dengan sistem smart city, memungkinkan layanan ini menerima dan merespons informasi kedaruratan berbasis aplikasi dengan lebih cepat dan efisien.
“Dengan basis smart city, layanan ini bergerak cepat menggunakan aplikasi, yang memungkinkan informasi kedaruratan terbaru dapat segera ditindaklanjuti,” jelas Hardin.
Untuk mempercepat pengembangan dan pemanfaatan layanan ini, Hardin berharap dukungan dari Pemkot Singkawang dan OPD terkait, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dalam menyosialisasikan manfaat PSC 119 kepada masyarakat.
“Kami harap Pemkot Singkawang dan Diskominfo mendukung publikasi layanan PSC 119 ini, agar penggunaannya bisa berkembang cepat dan membantu masyarakat secara maksimal,” tutup Hardin. [SK]