Pj Gubernur Kalbar dan Bunda PAUD Berdongeng untuk Anak-anak di Perbatasan, Kenalkan Danau Sentarum dan Nilai Kebajikan

Sebarkan:

Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari berdongeng dihadapan 100 anak PAUD di daerah perbatasan di Aula Kantor Camat Badau, Senin (11/11/2024)./Suara Kalbar
Kapuas Hulu, Kalbar (Suara Nusantara) – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, bersama Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, mengunjungi Kecamatan Badau di perbatasan Kalimantan Barat, Senin (11/11/2024), untuk berdongeng di hadapan 100 anak PAUD. Kegiatan ini merupakan bagian dari program transisi PAUD yang bertujuan memberikan dukungan bagi anak-anak yang akan memasuki tahap pendidikan dasar, agar peralihan tersebut terasa menyenangkan dan memotivasi mereka untuk terus semangat belajar.

Dalam acara ini, Bunda PAUD Windy Prihastari membawakan dongeng berjudul "Dongeng Ikan Arwana di Danau Sentarum", yang mengangkat kisah tentang Mba Kepo yang berpetualang ke Danau Sentarum, habitat asli ikan arwana yang terkenal. “Kami ingin memperkenalkan keindahan alam lokal sejak dini kepada anak-anak dan menumbuhkan kecintaan pada kekayaan alam Kalbar,” ujar Windy.

Dongeng tersebut mengisahkan seekor ikan arwana bernama Arwi yang tinggal di Danau Sentarum, dan memiliki sisik berkilauan layaknya pelangi yang memukau. Meskipun begitu, Arwi tetap rendah hati dan ramah kepada semua makhluk di danau tersebut. Dalam dongengnya, Windy mengajarkan kepada anak-anak bahwa kecantikan luar bukanlah segalanya—kebaikan hati adalah hal yang paling berharga.

“Danau Sentarum yang dikelilingi hutan tropis serta dihuni oleh berbagai makhluk menunjukkan kepada anak-anak bahwa alam ini menyimpan banyak keajaiban. Di sinilah kita harus belajar untuk menjaga satu sama lain,” ungkap Windy, menekankan pentingnya sikap saling membantu dan melestarikan alam.

Pj Gubernur Harisson menyampaikan harapannya agar dongeng yang menyenangkan ini dapat menjadi pengingat bagi anak-anak tentang pentingnya nilai persahabatan, empati, dan cinta terhadap lingkungan sekitar. Dengan pendekatan melalui dongeng, Harisson dan Windy berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan unggul, siap menyongsong Generasi Emas Indonesia 2045.

Acara ini berlangsung dengan penuh keceriaan dan antusiasme dari anak-anak yang mendengarkan cerita dengan penuh perhatian. Selain memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Kalimantan Barat, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa peduli dan cinta lingkungan sejak usia dini. [SK] 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini