Pelatihan yang berlangsung pada 12–20 Oktober 2024 ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru-guru Indonesia dalam bidang STEM agar mampu menghadirkan metode pembelajaran inovatif di sekolah-sekolah. Ismail mengapresiasi kelima guru yang telah mengikuti pelatihan tersebut dan berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Mempawah.
“Semoga ilmu yang didapat di sana bisa diimplementasikan dan direalisasikan di sekolah masing-masing dengan saling berdiskusi, tukar pikiran, dan memberikan pencerahan kepada guru-guru lain yang memiliki bidang serupa,” ungkap Ismail.
Ismail juga menekankan pentingnya berbagi pengetahuan antar-guru guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Mempawah sebagai langkah menuju generasi Indonesia Emas 2045. Ia berpesan agar para guru menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan secara bertahap, khususnya dalam lingkungan sekolah masing-masing.
“Merubah perilaku dan metode pembelajaran memang membutuhkan proses, namun saya yakin apa yang kita dapatkan akan memiliki manfaat yang besar, baik untuk diri sendiri maupun bagi sekolah,” ujarnya.
Kelima guru yang berkesempatan mengikuti pelatihan ini adalah Anugoroho Adi Wibowo dari SMP Negeri 1 Sungai Kunyit, Hendriansyah dari SMP Negeri 1 Sungai Pinyuh, Riri Lilianingsih dari SMP Negeri 2 Jongkat, Utin Chandramidi dari SMP Negeri 2 Mempawah Hilir, dan Riawati dari SMP Negeri 5 Toho.
Program pelatihan STEM ini diharapkan dapat memicu inovasi dan kreativitas dalam metode pengajaran di sekolah-sekolah Kabupaten Mempawah, sehingga generasi muda Indonesia dapat siap bersaing di era global. Dengan meningkatnya keterampilan dan pemahaman guru di bidang STEM, Kabupaten Mempawah diharapkan dapat berkontribusi dalam membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di masa depan. [SK]