Edy Harmaeni, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, menjelaskan bahwa HKN kali ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. "Kami ingin memberikan dampak positif bagi seluruh elemen masyarakat dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam mendukung transformasi sistem kesehatan di Sintang," ujarnya.
Dalam upaya tersebut, Puskesmas Sungai Durian ditetapkan sebagai percontohan untuk program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, yang telah dipantau oleh Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. "Dengan percontohan ini, kami harapkan pelayanan kesehatan di tingkat primer dapat menjadi lebih terpadu dan efektif," lanjut Edy.
Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah peluncuran Rekam Medik Elektronik, yang memungkinkan integrasi data kesehatan melalui aplikasi “Satu Sehat.” Kabupaten Sintang saat ini telah menghubungkan 144 fasilitas kesehatan, termasuk lima rumah sakit, 23 puskesmas, empat klinik, dan 11 tempat praktik mandiri. “Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas layanan kesehatan dan memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan,” tambah Edy.
Acara yang juga dihadiri oleh Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, Anggota Forkopimda, dan jajaran kepala organisasi perangkat daerah ini ditutup dengan pemberian piagam penghargaan kepada sejumlah puskesmas dan kecamatan berprestasi serta penghargaan purna tugas bagi PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Kabupaten Sintang kini menjadi kabupaten kesepuluh di Kalimantan Barat yang meluncurkan program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. [SK]
.JPG)
.jpeg)
