Bengkayang, Kalbar (Suara Nusantara) Kalimantan Barat – Kerusuhan melanda Kantor Besar Ledo Lestari (KBL), PT. Duta Palma Group, di Desa Semunying Jaya, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang pada Kamis (31/10/2024) dini hari. Sekitar pukul 05.20 WIB, massa yang berjumlah sekitar 50 orang menyerbu kantor tersebut dan melakukan pengrusakan serta upaya pembakaran.
Aksi ini diduga terjadi secara spontan oleh warga Desa Semunying Jaya. Sasaran amuk massa meliputi Kantor KBL, Kantor Kebun Ledo Lestari 3, dan gudang logistik KBL.
Menurut keterangan Dino Egidio, seorang petugas keamanan KBL yang menjadi saksi, kejadian bermula ketika sekitar 50 orang massa tiba dengan kendaraan roda dua. Mereka langsung menghampiri Dino yang tengah bertugas, mengancamnya dengan senjata tajam, dan merampas serta merusak ponsel miliknya. “Mereka menodongkan senjata di leher saya dan mengancam akan membunuh jika saya melaporkan kejadian ini,” ungkap Dino.
Tak berhenti di situ, massa menyerbu ke dalam kantor KBL pada pukul 05.25 WIB. Mereka merusak berbagai fasilitas kantor, memecahkan kaca jendela, serta membakar ruangan dengan bahan bakar yang telah disiapkan. Gudang logistik di dekat kantor juga menjadi sasaran pembakaran.
Setelah beraksi selama kurang lebih 40 menit, massa melarikan diri menggunakan sekitar 20 unit kendaraan roda dua. Dino segera berlari ke mess karyawan KBL yang berada tak jauh dari lokasi untuk melaporkan insiden ini.
Hasil pengecekan menunjukkan kerugian besar. Seluruh ruangan kantor KBL rusak parah, dengan komputer, meja, kursi, dan alat tulis kantor hancur atau terbakar. Gudang logistik yang berisi perlengkapan penting seperti sparepart mobil, pelumas, AC, tabung oksigen, dan perangkat lainnya juga ikut dirusak. Bahkan, peralatan pabrik seperti kabel listrik, open penyimpanan sampel, dan forklift ikut menjadi korban aksi brutal tersebut.
Saat ini, kasus ini sedang dalam penyelidikan intensif oleh gabungan TNI dan Kepolisian Resor Bengkayang serta Polsek Jagoi Babang. Aparat keamanan terus berupaya mengidentifikasi para pelaku dan mencari tahu motif di balik kerusuhan ini. Masyarakat setempat diimbau tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang beredar.[SK]