Turut hadir sebagai narasumber, Wahyu Prasetyo dari PT Jasnita Telekomindo Tbk, serta Agung Setio Utomo dari Direktorat Pengembangan Pitalebar, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kemenkomdigi RI.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sumastro menegaskan pentingnya layanan darurat SIGAP 112 sebagai solusi cepat tanggap terhadap berbagai persoalan kedaruratan di kota yang terus berkembang seperti Singkawang.
“Layanan ini sangat kami perlukan, karena Singkawang adalah kota dinamis yang diiringi dengan berbagai tantangan, termasuk persoalan kedaruratan yang harus segera ditangani,” ujar Sumastro.
Sumastro juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan layanan tersebut secara bertanggung jawab, tanpa menjadikannya sebagai lelucon. “Pergunakan layanan ini sesuai fungsinya. Kami tidak main-main dengan risiko,” tegasnya.
Ia meminta Diskominfo segera meluncurkan layanan ini meskipun masih ada ruang untuk pengembangan. “Sistem sempurna memang sulit, tapi layanan ini harus segera diluncurkan. Kita bisa belajar sambil berjalan,” tambahnya.
Bagian dari Implementasi Smart City
Kepala Diskominfo Singkawang, Evan Ernanda, menyebutkan bahwa SIGAP 112 tidak hanya menangani kedaruratan, tetapi juga berperan sebagai pusat data informasi yang dapat membantu pengambilan kebijakan pimpinan daerah.
“Ini merupakan bagian dari implementasi smart city, khususnya pilar smart governance dan smart living,” jelas Evan.
Evan berharap layanan ini mampu mendukung Singkawang menjadi kota yang lebih responsif dan inovatif dalam mengelola tantangan masyarakat modern.
Fokus Penanganan Karhutla
Agung Setio Utomo dari Kemenkomdigi RI menyoroti pentingnya melibatkan komunitas hutan dalam pengelolaan SIGAP 112, mengingat Singkawang dan wilayah Kalimantan pada umumnya rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Singkawang harus melibatkan komunitas hutan, mengingat wilayahnya yang rawan Karhutla,” sarannya.
Forum Rakor ini diharapkan menghasilkan kesepakatan atau MoU antara pihak-pihak terkait, demi mendukung operasional layanan SIGAP 112 yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam penanganan kedaruratan di Kota Singkawang. [SK]