Debat Publik Perdana Pilkada Pontianak, Kalbar 2024: Isu Keamanan Data dan Smart City Memanas

Sebarkan:

Debat publik perdana Pilkada Kota Pontianak 2024 di Kota Pontianak, Rabu (6/11/2024)./Suara Kalbar
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Debat publik perdana Pilkada Kota Pontianak 2024 pada Rabu (6/11/2024) malam berlangsung sengit, khususnya dalam diskusi antara pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 01, Edi Kamtono dan Bahasan, melawan pasangan nomor urut 02, Mulyadi dan Harti. Salah satu isu utama yang menarik perhatian adalah keamanan data dan konsep smart city, tema yang dianggap relevan dalam mewujudkan Pontianak yang lebih modern dan efisien.

Edi Kamtono, yang maju sebagai calon wali kota bersama Bahasan, mengawali diskusi dengan melontarkan pertanyaan kritis kepada pasangan nomor urut 02 mengenai rencana mereka untuk memastikan keamanan data warga dalam sistem smart city.

“Bagaimana pasangan nomor urut 02 memastikan bahwa data warga yang dikumpulkan dalam proses smart city tidak disalahgunakan atau melanggar privasi warga?” tanya Edi, menekankan pentingnya perlindungan data dalam era digital.

Mulyadi, calon wali kota nomor urut 02, menanggapi dengan menjelaskan bahwa Pontianak saat ini belum menerapkan konsep “satu data” secara penuh. Ia menyebutkan bahwa masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih memiliki basis data yang terpisah, sehingga pencapaian smart city di Pontianak belum optimal.

“Kami fokus pada satu data. Saat ini di Pontianak belum pada satu data, masing-masing OPD terkait masih dengan datanya masing-masing,” jawab Mulyadi. Ia juga mengemukakan pentingnya literasi teknologi di kalangan masyarakat, dengan harapan layanan publik dapat diakses tanpa perlu datang langsung ke kantor pemerintahan.

“Kita mendorong agar masyarakat kita melek IT, karena seharusnya layanan seperti pembayaran PBB bisa dilakukan tanpa harus datang langsung ke tempat pembayaran,” tambahnya.

Namun, jawaban Mulyadi mendapat tanggapan kritis dari Edi Kamtono yang merasa bahwa pasangan nomor urut 02 belum menyinggung aspek utama terkait keamanan data warga. Edi menegaskan bahwa komitmen terhadap keamanan data adalah hal penting yang akan dijalankan dalam mewujudkan smart city Pontianak.

“Yang kami maksudkan adalah keamanan terhadap data yang ada, jadi yang dijelaskan tidak nyambung ke keamanan data. Untuk menjaga keamanan data adalah komitmen kita, dan kita yakin dapat mengaplikasikan teknologi yang bertanggung jawab,” jelas Edi.

Debat ini menyoroti pentingnya pengembangan konsep smart city yang tidak hanya berfokus pada kemudahan akses, tetapi juga perlindungan data pribadi warga. Kedua pasangan calon bersaing ketat dalam menyampaikan visi mereka untuk Pontianak yang lebih maju, namun tetap memperhatikan privasi dan keamanan warga.

Debat publik pertama ini menjadi ajang bagi warga Pontianak untuk melihat pandangan kedua pasangan calon, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi di masa depan. [SK] 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini