Banjir Meluas di Sekadau, Empat Kecamatan dan Ribuan Rumah Terendam

Sebarkan:

Banjir di Kabupaten Sekadau./Suara Kalbar

Sekadau, Kalbar (Suara Nusantara) – Banjir yang melanda Kabupaten Sekadau semakin meluas. Hingga Sabtu (30/11/2024), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau melaporkan bahwa empat kecamatan terdampak banjir, dengan total 6.252 rumah terendam.

Empat kecamatan yang terdampak tersebut meliputi Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Berdasarkan data BPBD per 30 November 2024 pukul 06.00 WIB, banjir telah memengaruhi 6.446 kepala keluarga (KK) atau 23.224 jiwa. Sebanyak 8 KK (32 jiwa) dilaporkan harus mengungsi karena rumah mereka tidak lagi dapat dihuni.

Kecamatan Nanga Mahap Terparah
Kecamatan Nanga Mahap menjadi wilayah yang paling terdampak dengan 10 desa terendam banjir. Sebanyak 3.933 KK atau 14.827 jiwa terdampak, sementara 3.933 rumah di wilayah tersebut terendam air. Kondisi ini menjadikan Nanga Mahap sebagai pusat perhatian dalam penanganan bencana di Kabupaten Sekadau.

Banjir Ganggu Aktivitas, Tapi Pemilu Tetap Lancar
Banjir yang mulai terjadi beberapa hari terakhir bahkan sempat menghambat aktivitas warga, termasuk proses pemungutan suara pada 27 November 2024. Meski demikian, berkat dukungan berbagai pihak, pemungutan suara hingga rapat pleno di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) tetap dapat terlaksana dengan baik.

BPBD Kabupaten Sekadau terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan untuk menyalurkan bantuan serta menangani para korban terdampak. Tim evakuasi juga telah disiapkan di beberapa lokasi untuk membantu warga yang membutuhkan.

Imbauan bagi Warga
BPBD mengimbau warga yang tinggal di wilayah terdampak untuk tetap waspada dan segera melapor jika membutuhkan bantuan. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk memantau perkembangan cuaca, mengingat curah hujan yang masih tinggi diperkirakan akan memperburuk kondisi banjir.

Pemerintah Kabupaten Sekadau bersama pihak terkait terus berupaya memitigasi dampak banjir, baik melalui penyaluran bantuan darurat maupun langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini