KUA Mempawah Hilir, Kalbar Gelar Dialog Kerukunan: Jaga Harmoni di Tahun Politik

Sebarkan:

Kepala Kemenag Mempawah Ikhwan Pohan foto bersama peserta Dialog Kerukunan di Kantor KUA Mempawah Hilir, Senin (14/10/2024)./Suara Kalbar

Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menyelenggarakan Dialog Kerukunan pada Senin (14/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah Ikhwan Pohan, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mempawah Askandar Singodimejo, Kepala KUA Mempawah Hilir Basir, serta para penyuluh agama dan tokoh agama setempat.

Acara tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi antarumat beragama dan menegaskan komitmen bersama dalam menjaga kerukunan, terutama di tengah dinamika politik tahun 2024 yang berpotensi sensitif.

Wakil Ketua FKUB Mempawah, Askandar Singodimejo, dalam sambutannya menegaskan pentingnya memelihara kerukunan di tengah keberagaman agama, suku, dan budaya yang ada di Indonesia. Menurutnya, kerukunan menjadi kunci bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis.

“Kerukunan harus terus dirawat dan dijaga. Tanpa kerukunan, kita akan sulit membangun masyarakat yang damai dan harmonis,” kata Askandar.

Ia juga mengingatkan tantangan yang dihadapi masyarakat selama tahun politik, di mana polarisasi sering kali meningkat. FKUB berkomitmen memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait penggunaan rumah ibadah yang harus tetap menjadi tempat suci untuk berdoa, bukan sebagai ruang politik praktis.

“Rumah ibadah harus tetap menjadi ruang suci untuk berdoa, bukan tempat untuk aktivitas politik,” tegas Askandar.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, Ikhwan Pohan, menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai program prioritas Kementerian Agama. Menurutnya, moderasi beragama bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi harus diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah tumbuhnya ekstremisme dan intoleransi.

“Moderasi beragama harus diterapkan oleh seluruh masyarakat. Ini adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan berbangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala KUA Mempawah Hilir, Basir, berharap agar dialog seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang damai.

“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk semakin mempererat kerukunan di Mempawah Hilir,” ungkap Basir.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka yang melibatkan para penyuluh agama dan tokoh-tokoh agama setempat. Dalam diskusi tersebut, para peserta membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga kerukunan di tahun politik. Mereka sepakat untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan tidak terjebak dalam isu-isu yang berpotensi memecah belah.

Dialog ini diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Para tokoh agama dan penyuluh agama sepakat untuk selalu menyuarakan pesan-pesan damai dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kerukunan di Mempawah Hilir semakin kuat, terutama di tengah suasana politik yang dinamis. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini