Komunitas Seni dan Budaya Kayong Utara, Kalbar Selenggarakan Dokumentasi Maestro Musik Semah Laut

Sebarkan:

Komunitas seni dan budaya saat berada di Desa Padang Pulau Karimata Kayong Utara belum lama ini./Suara Kalbar

Kayong Utara, Kalbar (Suara Nusantara) - Komunitas Seni dan Budaya Kabupaten Kayong Utara menggelar kegiatan dokumentasi karya maestro musik permainan laut dalam ritual Semah Laut di Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pelestarian dan penyelamatan seni tradisi yang hampir punah di daerah terpencil dan terisolir.

Muhammad Reza, pengusul kegiatan ini, menjelaskan bahwa kegiatan revitalisasi seni tersebut mencakup beberapa tahap. Tahap pertama adalah riset mendalam bersama maestro musik tradisi Semah Laut yang masih hidup di Desa Padang, Pulau Karimata. Riset yang dilaksanakan antara April hingga Mei 2024 ini dipimpin oleh Tim Ahli Cagar Budaya, yang terdiri dari lima orang ahli dan praktisi musik tradisional dari Sanggar Simpang Betuah. Hasil riset akan disajikan dalam bentuk buku dan film dokumenter.

“Kami ingin memastikan bahwa dokumentasi ini menjadi referensi penting dalam menyelamatkan warisan budaya yang hampir hilang. Riset ini juga membantu mendalami teknik musik, syair, dan makna filosofi yang terkandung dalam tradisi Semah Laut,” kata Reza.

Selanjutnya, kegiatan berlanjut dengan transformasi ilmu, yakni pelatihan dari maestro musik tradisi Semah Laut kepada anak-anak setempat serta perwakilan dari Sanggar Simpang Betuah. Pelatihan ini mencakup teknik pukulan, gerak tari, syair, dan filosofi dari seni tradisional tersebut.

“Transformasi ilmu ini penting agar generasi muda dapat melanjutkan tradisi musik dan tari Semah Laut. Kami berharap seni ini bisa bertahan dan tidak dilupakan,” lanjut Reza.

Tahap ketiga adalah garapan tari, yang melibatkan kolaborasi antara Sanggar Aok Am dan Sanggar Simpang Betuah untuk menciptakan kreasi Tari Semah Laut. Kegiatan ini berlangsung antara Mei hingga Juli 2024 dan diharapkan menjadi bentuk baru dari interpretasi seni tradisional yang relevan dengan perkembangan zaman.

Puncak kegiatan adalah pementasan seni, yang dibagi menjadi dua sesi. Penampilan pertama dilakukan langsung oleh para maestro dalam acara ritual Semah Laut, bekerja sama dengan panitia lokal Pulau Karimata. Penampilan kedua adalah hasil garapan musik dan tari yang dipentaskan oleh peserta pelatihan, sebagai hasil dari transformasi ilmu yang telah mereka serap.

“Kami ingin acara ini bukan hanya untuk melestarikan, tetapi juga membangkitkan semangat kecintaan terhadap budaya tradisional di kalangan generasi muda. Dengan adanya dokumentasi dan pementasan ini, kami berharap seni tradisi Semah Laut akan tetap hidup dan dikenal luas,” pungkas Reza.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pelestarian seni tradisi di Kabupaten Kayong Utara, sekaligus mempromosikan potensi budaya lokal kepada masyarakat luas. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini