Limbah Industri tumpah di laut di Kayong Utara |
Sul, salah satu warga desa pelapis dusun raya Rt 09, yang keseharian nya kerja sebagai nelayan pukat jaring mengaku saat ini dirinya dengan nelayan lainnya didaerah tersebut tangkapan ikan mulai berkurang.
"Kita sebagai nelayan kecil yang tinggal dipesisir pulau penebang saat ini kita sudah susah cari ikan dan hasil tangkapan ikan mulai berkurang, tidak seperti biasanya sebelum ada kejadian ini," katanya saat dihubungi Selasa (15/2/2022) melalui via telfon.
Mungkin ini salah satu dampak tumpahan limbah industri yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga nelayan kecil yang tinggal diwilah tersebut hasil tangkapan ikan mulai terancam.
Sul, menceritakan bahwa dari pihak pemilik limbah tersebut sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan upaya dini dengan mengumpulkan limbah dipesisir pantai dan menampal bocoran pada tongkang.
"Kurang lebih sekitaran enam hingga tujuh karung lah limbah yang bisa dikumpulkan mereka, saat itu pun saya dan beberapa masyarkat juga membantu, kemudian karungan tersebut ditanam ke dalam tanah,”ujar Sul.
Atas kejadian ini Kepala Desa Pelapis, Nadi dalam hal ini warga masyarakat Pelapis khususnya nelayan sudah terkena dampak dari limbah industri tersebut.
"Kemarin ada warga menyampaikan kesaya jaring pukat warga ada cairan minyak warna kekuningan menempel pada jaring pukat," kata Nadi
Nadi menambahkan, dalam hal ini dari pihak perusahaan yang bersangkutan harus bertanggung jawab dan segera secepatnya menyikapi hal ini. [SK]